JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE <p><strong>Jurnal Ayat dan Hadits Ekonomi (JAHE)</strong> diterbitkan oleh <strong>Pesantren Hamfara</strong>. JAHE mengandung <em>tsaqofah Islamiyah</em> yang kuat karena berpedoman pada <strong>pemikiran Islam</strong>, yaitu <em>pembacaan atas realitas dengan paradigma Islam</em>. JAHE mempublikasikan artikel ekonomi Islam yang mencakup <em>falsafah ekonomi, manajemen dan bisnis, keuangan dan akuntansi, etika, sejarah, dsb</em> yang mengandung unsur sumber dari <strong>al-Qur'an </strong>dan atau <strong>al-Hadits</strong>. JAHE juga mempublikasikan hasil kajian <em>halaqah </em>pembentukan <strong>Syakhsiyah Islamiyah </strong>yang disusun dengan sistematika ilmiah. Redaksi JAHE menerima artikel karya penulis yang sesuai dengan panduan penerbitan redaksi, di antaranya adalah penulisan abstrak pertama dalam bahasa Indonesia, abstrak kedua dalam bahasa Arab, dan sangat disukai jika artikelnya menggunakan bahasa Arab. JAHE terbit setahun dalam empat edisi, yaitu Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember.</p> Pesantren Hamfara, Yogyakarta en-US JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI UTANG DALAM EKONOMI ISLAM: KEWAJIBAN, ETIKA, PENYELESAIAN, DAN RELEVANSINYA PADA BISNIS KONTEMPORER http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/717 <p>Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi. Aturan Islam secara umum terdapat di al-Quran dan Hadits. Salah satu aturan tersebut mengenai hukum utang dan piutang. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui hukum-hukum seputar utang dalam Islam, kewajiban, etika, dan penyelesaiannya. Metode mendapatkan informasi mengenai topik artikel dengan melacak beberapa sumber terpercaya, seperti: buku-buku fikih, artikel-artikel muamalah yang sudah publis di jurnal, penjelasan beberapa ahli di dalam kelas, dan sebagainya. Hasil dari pelacakan atas sumber-sumber di atas kemudian dianalisis menghasilkan temuan bahwa utang dalam ajaran Islam memiliki beberapa, di antaranya adalah dain, dan qardl. Meskipun sama-sama utang, dain dan qardl memiliki perbedaan, yaitu dain adalah kategori umum sedang qardh adalah bagian dari kategori umum. Setiap qardh pasti dain, tapi tidak setiap dain itu qardh, karena ada dain yang bukan qardh.</p> Namirah Nazwa Kinanty Yuana Tri Utomo Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-05-11 2025-05-11 3 3 1 8 DIGITALISASI EKONOMI KREATIF MELALUI STARTUP: KAJIAN BISNIS KONTEMPORER DI INDONESIA http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/707 <p>Tantangan pendirian bisnis baru di Indonesia bermacam-macam, di antaranya adalah kemajuan tekhnologi industri seperti digitalisasi di berbagai sektor. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui digitalisasi ekonomi kreatif melalui startup sebagai kajian bisnis kontemporer. Informasi dikumpulkan dengan pembacaan yang serius dari beberapa sumber seperti: artikel-artikel yang sudah publish di jurnal, buku-buku pustaka, pengamatan langsung di lapangan, dan sebagainya. Hasil dari analisis ditemukan bahwa digitalisasi ekonomi kreatif melalui startup di Indonesia merupakan bentuk bisnis kontemporer yang diminati generasi muda. Bisnis model ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional asalkan negara memberikan perhatian dan perlindungan serius terutama dari gempuran pasar global kapitalisme.</p> Rindy Pratiwi Muhajirin Muhajirin Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-05-11 2025-05-11 3 3 9 18 KEMAJUAN TEKHNOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN EKONOMI INDONESIA http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/632 <p>Artikel ini bertujuan untuk mengupas dinamika perubahan ekonomi yang dipicu oleh kemajuan teknologi. Fokus analisis pada perkembangan ekonomi Indonesia yang terus berubah akibat transformasi digital. Penulis menggunakan pendekatan interdisipliner dengan metode kualitatif. Informasi diambil dari berbagai sumber, seperti: artikel-artikel yang sudah publis di jurnal-jurnal bereputasi, buku-buku referensi, dokumen-dokumen laporan, dan sebagainya. Analisis dilakukan penulis dengan mengkaitkan keberadaan teknologi informasi, seperti: kecerdasan buatan, robotika, dan inovasi lainnya bisa mempengaruhi kondisi ekonomi, seperti: struktur pasar, pola kerja, dan strategi bisnis. Setelah dianalisis dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang, artikel ini melaporkan temuan pemahaman yang komprehensif tentang kompleksitas perubahan ekonomi yang disebabkan oleh teknologi, bahkan sebagaian mengalami destrupsi.</p> Arqam Arroyah Mondika Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-05-12 2025-05-12 3 3 19 30 TANGGUNGJAWAB MANUSIA KEPADA LINGKUNGAN ALAM DALAM PANDANGAN ISLAM: KRITIK ATAS TEORI KELANGKAAN KAPITALISME http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/720 <p>Krisis lingkungan menimbulkan tantangan serius yang dihadapi umat manusia saat ini. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan Islam dalam masalah lingkungan sebagai bagian penting dari tanggungjawab manusia sekaligus kritik atas teori kelangkaan kapitalisme. Metode yang digunakan kualitatif, informasi digali dari sumber utama ajaran Islam, yaitu: al-Qur'an dan al-Hadits, juga sumber-sumber penguat, seperti: buku-buku lingkungan hidup, artikel-artikel yang sudah publish di jurnal, dan sebagainya. Masalah lingkungan alam yang terjadi ini akibat kerakusan manusia dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA). Padahal manusia adalah khalifah di bumi memiliki tanggungjawab atas kelestarian lingkungan yang ada. Dengan memahami pandangan al-Qur'an tentang lingkungan, manusia diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan bertindak positif untuk melindungi alam semesta yang diberkati oleh Allah SWT.</p> Leo Saputra Muhammad Baiquni Syihab Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-05-19 2025-05-19 3 3 31 38 PEMAHAMAN KONSEP SYIRKAH SEBAGAI SOLUSI PERMODALAN BISNIS MENURUT ISLAM: STUDI KASUS EMPEROR FOOD BANK http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/779 <p>Pelaku bisnis muslim pemula dalam menjalankan bisnisnya membutuhkan modal yang bersih dan selamat dari kotoran kapitalisme, seperti riba dan sebagainya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pelaku bisnis emperor food bank mengenai konsep syirkah sebagai solusi permodalan dalam Islam. Metode yang digunakan berupa studi lapangan dengan sumber informasi primer melalui wawancara sederhana kepada beberapa responden yang menjadi pengurus emperor food bank dan didukung oleh informasi pendukung dari dokumen yang ada sesuai dengan topik artikel ini. Pemahaman beberapa pelaku bisnis emperor food bank mengenai konsep syirkah sebagai solusi permodalan dalam Islam lumayan baik, mayoritas responden menjawab faham. Buktinya mereka mampu menjelaskan definisi syirkah secara tepat. Artikel ini sangat relevan dalam kontek edukasi praktis ekonomi Islam sekaligus untuk menambah wacana di komunitas dakwah ekonomi Islam.</p> Dita Dwi Putri Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-05-31 2025-05-31 3 3 39 48 KONSEP ISTIKHLAF DALAM EKONOMI ISLAM: STUDI ATAS QUR’AN SURAH AL-HADID AYAT 7 http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/778 <p>Artikel ini membahas konsep istikhlaf dalam ekonomi Islam berdasarkan kajian terhadap Qur’an surah al-Hadid ayat 7. Ayat tersebut menegaskan bahwa manusia bukanlah pemilik mutlak atas harta, melainkan sebagai wakil Allah yang diberi amanah untuk mengelolanya secara adil dan bertanggung jawab. Artikel ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dan analisis tematik terhadap ayat. Artikel ini mengungkap bahwa istikhlaf memiliki implikasi mendalam terhadap perilaku ekonomi, terutama dalam hal distribusi kekayaan, infak, dan kesadaran sosial. Konsep ini mendorong lahirnya sistem ekonomi yang seimbang antara spiritualitas dan keadilan sosial, serta menjadi landasan penting dalam mewujudkan kesejahteraan umat.</p> Agus Marimin Nurul Fikri Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-06-03 2025-06-03 3 3 49 55 ETIKA DALAM ISLAM: PELAJARAN DARI QS. FATHIR AYAT: 29 UNTUK ISU PERDAGANGAN GLOBAL http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/784 <p>Artikel ini bertujuan untuk mengkaji makna perdagangan dari al-Qur’an dengan fokus pada Surah Fathir ayat 29 serta mengkaitkannya dengan realitas perdagangan global kontemporer khususnya fenomena proteksionisme dan ketimpangan ekonomi akibat sistem kapitalis. Melalui pendekatan normatif-teologis, kajian ini menyoroti pentingnya integrasi nilai spiritual, keadilan, dan keberlanjutan perdagangan dalam jaminan sistem ekonomi yang tidak merusak. Perdagangan global dalam sistem ekonomi Islam diposisikan tidak semata-mata sebagai aktivitas ekonomi yang berorientasi pada keuntungan material, tetapi juga sebagai sarana ibadah yang menjunjung tinggi keridhaan Allah SWT. Hasil analisis menunjukkan bahwa paradigma ekonomi Islam menjadi alternatif solutif dalam membangun tatanan ekonomi global yang adil dan berkelanjutan.</p> Adrina Nadhirah Affendy Nunung Nurlaela Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-06-09 2025-06-09 3 3 56 68 TEORI ISTIKHLAF: REFLEKSI QURAN SURAT AN-NUR AYAT 33 DAN IMPLIKASINYA PADA KEHIDUPAN SOSIAL http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/782 <p>Artikel ini membahas makna harta dalam pandangan al-Qur'an dengan menyoroti Surah An-Nur ayat 33. Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa harta yang dimiliki manusia sejatinya adalah milik-Nya. Melalui perintah untuk memberikan sebagian harta kepada budak yang ingin merdeka, ayat ini menggambarkan prinsip distribusi kekayaan yang adil dalam Islam. Harta bukan sekadar alat pemuas keinginan pribadi, tetapi amanah yang harus digunakan untuk kemaslahatan bersama. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif, kualitatif, dengan pendekatan tafsir tematik. Artikel ini menunjukkan bahwa konsep harta milik Allah berimplikasi pada etika kepemilikan, solidaritas sosial, dan tanggung jawab ekonomi. Pemahaman ini menjadi landasan penting bagi pembangunan sistem ekonomi Islam yang berkeadilan.</p> Sugeng Nugroho Hadi Wahyudi Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-06-10 2025-06-10 3 3 69 75 ETIKA BISNIS ISLAM: PELAJARAN DARI QS. AL-MUTHAFFIFIN AYAT 1-3 TENTANG KECURANGAN DALAM JUAL BELI http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/783 <p>Artikel ini membahas kecurangan dalam praktik jual beli berdasarkan kajian terhadap Surah al-Muthaffifin ayat 1–3 dalam perspektif etika bisnis ekonomi Islam. Ayat-ayat tersebut mengandung peringatan keras dari Allah terhadap para pelaku curang dalam timbangan dan takaran. Artikel ini menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif dan analisis tafsir. Sumber informasi diambil dari al-Quran, al-Hadits, artikel-artikel ilmiah, dan buku-buku ekonomi Islam. Artikel ini menegaskan bahwa kejujuran dan tanggung jawab sosial dalam bisnis merupakan fondasi utama dalam menciptakan sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Islam mengajarkan etika bermuamalah dengan menekankan pada kejujuran, keadilan, dan amanah sebagai prinsip utama dalam transaksi ekonomi. Kecurangan yang dimaksud QS. Al-Muthaffifin ayat 1-3 tersebut tidak hanya terbatas pada pengurangan takaran, tetapi juga mencakup bentuk-bentuk penipuan modern seperti manipulasi kualitas, label palsu, serta promosi yang menyesatkan. Artikel ini juga mengaitkan nilai-nilai Qur’ani tersebut dengan realitas ekonomi saat ini serta solusi Islam terhadap maraknya kecurangan dalam perdagangan.</p> Muhammad Farid Khoiruddin Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-06-17 2025-06-17 3 3 76 86 PELAJARAN DARI QS. AL-HASYR AYAT 7: DISTRIBUSI KEKAYAAN DALAM PARADIGMA EKONOMI ISLAM http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/JAHE/article/view/820 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep distribusi kekayaan dalam Islam. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Informasi diambil dari membaca buku-buku referensi dan beberapa artikel yang sudah publis di jurnal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep distribusi kekayaan yang dilarang Allah dalam al-Quran adalah perputaran kekayaan yang terjadi hanya pada sekelompok orang saja, sebagaimana dalam QS. Al-Hasyr ayat 7. Distribusi kekayaan yang berputar pada orang kaya saja adalah distribusi model Kapitalisme sebagaimana praktik distribusi sekarang. Akibatnya orang yang kaya semakin kaya dan orang miskin tetap miskin. Distribusi kekayaan yang benar adalah perputaran kekayaan yang tidak hanya terjadi pada kalangan tertentu saja, namun distribusi yang merata yang menjangkau semua lapis masyarakat. Konsep distribusi yang diajarkan al-Quran adalah distribusi secara adil dan merata tanpa kesenjangan ekonomi di masyarakat.</p> Diana Kamila Copyright (c) 2025 JAHE: JURNAL AYAT DAN HADITS EKONOMI 2025-07-03 2025-07-03 3 3 87 95