Keagungan Islam; Komparasi Politik, Ekonomi, Keagamaan Antara Akbar Agung dan Sultan Agung
Isi Artikel Utama
Abstrak
Sejarah peradaban Islam telah ditulis oleh banyak intelektual. Namun, masih banyak mutiara yang mengundang peneliti berikutnya untuk menggali kembali. Kajian sejarah peradaban Islam membutuhkan ketelitian karena perbedaan sudut pandang akibat berbagai tafsir terhadap fakta sejarah.
Artikel ini mendeskripsikan dua penguasa Muslim di periode dan wilayahnya masing-masing, yaitu Akbar Agung (1542-1605 M) di Hindia dan Sultan Agung (1593-1645 M) di Nusantara. Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif fenomenologi, membandingkan tiga variabel: politik, ekonomi, dan sikap keagamaan. Pengambilan data melalui studi pustaka dari perpustakaan, buku-buku koleksi, dan wawancara dengan tokoh budaya. Kemudian data dianalisis dengan tiga langkah triangulasi: reduksi, tampilan dan gambar kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fenomena Akbar Agung di India dan Sultan Agung di Nusantara dalam bidang politik, ekonomi dan agama masih terasa hingga saat ini. Dalam bidang politik yang sangat menonjol Akbar Agung merupakan wilayah India yang membentang dengan persatuan antaragama, sedangkan Sultan Agung menjadi Pahlawan Nasional Indonesia atas jasanya melawan penjajahan Belanda. Bidang ekonomi yang paling menonjol bagi Akbar Agung adalah larangan pajak bagi non-Muslim dan bagi Sultan Agung adalah hutang VOC untuk melawan VOC. Dalam bidang keagamaan yang paling menonjol bagi Akbar Agung adalah ajaran Ketuhanan dan bagi Sultan Agung adalah pemersatu kalender Jawa dan Islam.
Rincian Artikel
Hak cipta artikel ada di jurnal at-tauzi setelah dipublikasikan. Peraturan ini memberi manfaat bagi pembaca / pengguna untuk menggunakan kembali artikel tersebut. Siapapun diijinkan menyalin, mendistribusikan, dan membuat karya turunan, asalkan Anda memberi kredit kepada penulis dan lisensi ini. Lisensi Internasional Atribusi-Nonkomersial 4.0 Creative Commons.